Peringatan Hari Besar Islam

Peringatan Hari Besar Islam Maulid Nabi Muhammad SAW

Maulid Nabi itu Memperingati Apa?
Kelahiran Nabi Muhammad SAW pada tanggal 12 bulan Rabiul Awwal diperingati umat Islam setiap tahunnya. Istilah kegiatan tersebut disebut "maulid" atau "maulud".

Sehingga Maulid Nabi ini memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Lantas sejak kapan Maulid Nabi diperingati oleh umat Islam?

Perayaan maulid Nabi Muhammad SAW ini diketahui telah dilaksanakan oleh umat muslim sejak tahun kedua Hijriah.

Peringatan ini pertama kali dibawa oleh wanita bernama Khaizuran yang merupakan istri Khalifah Al-Mahdi Abbasi saat datang ke Madinah. Di sana, Khaizuran memerintahkan umat muslim untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi.

Khaizuran lalu pergi ke Mekkah dan memerintahkan hal yang sama kepada penduduk Mekah dari rumah ke rumah. Berkat pengaruh besar yang dimilikinya, masyarakat muslim di Arab pun melaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Peringatan kelahiran nabi Muhammad SAW ini diusung Khaizuran agar umat muslim senantiasa menjadikan Rasulullah SAW sebagai inspirasi dan teladan melalui ajaran dan kepemimpinannya.

Adapun tanggal peringatannya yaitu pada 12 Rabiul Awal yang telah disepakati oleh sebagian besar ulama. Sejak saat itu, maulid nabi diperingati untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Keutamaan Memperingati Maulid Nabi
Kehadiran Nabi Muhammad SAW merupakan rahmat yang memberikan bimbingan ke jalan yang lurus. Dengan begitu, merayakan kelahirannya merupakan bentuk rasa syukur kita sebagai umat muslim atas rahmat terbesar Allah SWT tersebut.

Perayaan ini bukan hanya sebagai bentuk rasa syukur. Dengan merayakan maulid nabi ini umat muslim akan mendapatkan sejumlah keutamaan.

Mulai dari mendapatkan pahala yang besar, dianugerahkan surga, hingga mendapat ampunan dari siksa kubur. Berikut selengkapnya:

1. Dikumpulkan bersama orang-orang saleh di akhirat

Menurut Imam Yafi'i, orang-orang yang memperingati Maulid nabi akan mendapatkan pahala yang besar. Orang-orang tersebut akan dibangkitkan dengan orang saleh di akhirat, bahkan sampai surga.

وقال الامام اليافعي اليمنى: من جمع لمولد النبي (ص) إخوانا وهيأ طعاما وأخلى مكانا وعمل إحسانا وصار سببا لقراءة مولد الرسول بعثه الله يوم القيامة مع الصديقين والشهداء والصالحين ويكون في جنات النعيم. Baca Juga

Artinya; Imam Yafi'i berkata, "Orang yang mengumpulkan saudara-saudara untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, menyediakan makanan, menyediakan tempat, melakukan kebaikan, dan menjadi sebab dibacanya Maulid Nabi, maka Allah akan membangkitkannya di hari kiamat bersama orang-orang yang shalih dan berada di surga," (Kitab I'anatut Thalibin, juz III halaman 365).

2. Dianugerahkan Surga dari Allah SWT

Bagi umat muslim yang merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, maka kelak akan dianugerahkan surga dari Allah. Sirri al-Saqati menjelaskan bahwa orang yang menuju tempat membaca Maulid Nabi dengan hati yang ikhlas dengan rasa cinta kepada Nabi Muhammad, maka orang itu telah menuju taman surga.

وقال السري السقطي من قصد موضعا يقرأ فيه مولد النبي صلى الله عليه وسلم فقد قصد روضة من رياض الجنة لأنه ما قصد ذلك الموضع إلا لمحبة الرسول وقد قال عليه السلام من أحبني كان معي في الجنة

Artinya; Sirri al-Saqati berkata, "Orang yang menuju ke tempat untuk membaca Maulid Nabi Muhammad SAW, maka ia telah menuju ke taman surga. Karena ia tidak menuju ke tempat itu kecuali karena cinta kepada Nabi. Dan Nabi SAW bersabda, "Barang siapa mencintaiku, maka ia akan bersamaku di surga".

3. Mendapat ampunan siksa kubur

Para ulama sepakat orang-orang yang memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW ini akan diringankan siksa kuburnya. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Abu Lahab diringankan diksanya setiap hari Senin karena pernah bergembira dengan ahirnya Nabi Muhammad SAW.

Ketika di alam kubur, Abu Lahab didatangi oleh seorang keluarga dalam mimpi dan ditanyai keadaannya. Dirinya menjawab bahwa siksanya diringankan setiap hari Senin karena pernah membebaskan budak wanita bernama Tsuwaibah yang telah menyusui Nabi Muhammad SAW.

ورحم الله القائل، وهو حافظ الشام شمس الدين محمد بن ناصر، حيث قال: إذا كان هذا كافرا جاء ذمه وتبت يداه في الجحيم مخلدا أتى أنه في يوم الإثنين دائما يخفف عنه للسرور بأحمد فما الظن بالعبد الذي كان عمره بأحمد مسرورا ومات موحدا.

Artinya; Hafidz Syam Syekh Muhammad bin Nasr, beliau berkata: "Jika orang seperti Abu Lahab saja, yang jelas-jelas tercela dan kekal di neraka, setiap hari Senin diringankan siksanya karena ia bergembira dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW, maka bagaimanakah dengan hamba yang sepanjang hidupnya bergembira dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW dan wafat dalam keadaan Islam?"

Tags :  

Komentar